Laman

Selasa, 08 Februari 2011

laporan belum jadi kel 6


BAB I
PENDAHULUAN


A.  Latar belakang
Pembangunan kesehatan pada dasarnya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Dengan demikian setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi pembangunan Negara.
Kebijakan pembangunan kesehatan periode ( 2010-2014 ) diarahkan pada tersedianya akses kesehatan dasar yang murah dan terjangkau terutama pada kelompok menengah ke bawah guna mendukung pencapaian MDG’s Pada tahun 2015,dengan sasaran pembangunan kesehataan adalah peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan antara lain di tandai oleh meningkatnya angka harapan hidup,menurunya tingkat ke matian bayi dan ibu melahirkan.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang lebih dikenal dengan sebutan Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas, yakni unit organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang melaksanakan tugas teknis operasional dan bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan.
 Selain itu Puskesmas dan jaringannya secara langsung juga bertanggungjawab dalam meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dalam lingkungan yang sehat melalui pendekatan azas pertanggungjawaban wilayah, azas peran serta masyarakat, azas keterpaduan lintas program dan lintas sektor serta azas rujukan
Perubahan dan pembaharuan menuntut adanya transparansi, akuntabilitas, good governance, responsif dan partisipatif dalam segala bidang termasuk kesehatan.
Untuk itu perlu adanya Reformasi di Bidang Kesehatan dalam proses penataan sistem berupa revitalisasi, pengembangan program dan inovasi untuk mencapai efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas dalam konteks penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Peran serta aktip masyarakat sebagai salah satu unsur penting dalam upaya kesehatan perlu diarahkan,dibina dan dikembangkan dalam setiap upaya kesehatan.hal tersebut tercantum dalam undang-undang kesehatan no. 23 Tahun1992 yaitu setiap orang berkewajiban untuk berikut sertanmemelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan ,keluarga dan lingkungan.
Politeknik kesehatan TNI AU ciumbuleuit sebagai institusi pendidikan kesehatan yang menyelenggarakan pendidikan
D III keperawatan dan D III Kebidanan mengadakan praktek pembangunan kesehatan masyarakat desa bagi mahasiswa D III Keperawatan  dan D III kebidanan dalam rangka mempraktekan  Mata Kuliah Keperawatan Komunitas,Keperawatan Keluarga dan Keperawatan Gerontik,Serta asuhan kebidanan komunitas selain itu juga membantu program pemeritah demi meningkatkan terwujudnya derajat kesehatan masyarakat setinggi- tingginya.

B.Tujuan Umum
1. Kegiatan PKMD Bagi Mahasiswa D III Keperawatan
Melalui kegiatan praktek ini mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan Keluarga ,Komunitas dan gerontik dengan melakukan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa melalui pemanfaatan sumber atau potensi yang ada dimasyarakat.
2. Kegiatan PKMD Bagi Mahasiswa D III Kebidanan
Melalui kegiatan praktek ini,Mahasiswa mampu melaksanakan AsuhAn Kebidanan Komunitas dengan memperdayaan masyarakat,khususnya dalam pelayanan KIA,KB dan Kadarzi pada setiap tahap kegiatan.
C.  Tujuan Khusus
1.   Kegiatan PKMD Bagi Mahasiswa D III Keperawatan melalui kegiatan PKMD  
      mahasiswa dapat:
a.       Melakukan Pengkumpulan data, Pengolahan data,Analisis data,Perumusan dan Memprioritaskan masalah keperawatan keluarga dan komunitas
b.      Menyusun atau  mendesain Rencana tindakan ASKEP keluarga dan komunitas.
c.       Melaksanakan tindakan keperawatan keluarga dan komunitas
d.      Mengevaluasi kegiatan pemecahan kesehatan keluarga dan komunitas
e.       Mendokumentasikan kegiatan pembinaan kesehatan keluarga dan komunitas
2.  Kegiatan PKMD bagi mahasiswa D III kebidanaan melalui kegiatan praktek  
      lapangan mahasiswa dapat :
a.       Melaksanakan pengkajiaan data  asuhan kebidanan komunitas pada tingkat individu,keluarga,kelmpok dan masyarakat.
b.      Merumuskan masalah yang berhubungan dengan KIA atau KB bersama dengan masyarakat.
c.       Membuat rencana asuhan kebidanan
d.      Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan komunitas
e.       Melaksanakan pelayanan antenatal care (ANC)
1)      Melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan pada individu,keluarga,kelompok dan masyarakat.
2)      Melakukan pembinaan pada keluarga yang mempunyai masalah KIA/KB kasus resiko tinggi pada ibu dan bayi/balita.
3)      Melaksanakan deteksis dini kasus resiko tinggi pada ibu dan bayi/balita
4)      Melaksanakan pembinaan/penyegaran kader.
5)      Meningkatkan peran serta masyarakat khususnya dalam KIA dan KB.
6)      Membantu meningkatkanpemberdayaan masyarakat dengan mengaktifkan UKBM yang telah ada atau membentuk UKBM baru.
f.    Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.
g.   Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan yang berhubungan dengan
      pelayanan KIA/KB dan kadarzi.
2. Kegiatan Praktek
1.      Mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok
2.      Tiap kelompok melakuakan pembinaan keluarga dan pembinaan kesehatan masyarakat  di tingkat RW/RT setempat
3.      Tiap mahasiswa mengidentifikasi kasus keluarga rawan/resiko tinggi kesehatan dengan persetujuan pembimbing
4.      Setiap mahasiswa wajib mengikuti ujian kasus keluarga
5.      Waktu uijan ksus 2 hari,hari pertama melakukan pengkajian keluarga sampai dengan membuat rencana dan prioritas masalah yang akan ditanggulangi
6.      Pada hari kedua ujian, mahasiswa melakukan implementasi sesuai dengan rencana yang dibuat.pada hari ini penguji akan melakukan supervisi dan penilaian.
7.      Hari ketiga dan seterusnya melakukan evaluasi dan terminasi dengan keluarga
8.      Melakukan pendataan,analisia dan pengolaan data.
9.      Melakukan program puskesmas diantaranya kegiatan posyandu balita dan posyandu lansia.
10.  Melakukan musyawarah masyarakat membahas hasil pendataan dan pengolahan data
11.  Mengaktifkan dan meningkatkan UKBM yang ada.
12.  Menyusun satu (1) buah laporan individu pada keluarga binaan.
13.  Menyusun satu (1) buah laporan tiap RW dan laporan untuk satu (1) desa.

3. Waktu dan Tempat
a.       Waktu
Waktu praktek 15 januari sampai dengan 5 Febuary 2011 selama 3 minggu
b.      Tempat
Kegiataan praktek dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Mahasiswa membina 2 Desa yaitu Desa Cibodas dan Desa Suntenjaya


D. Rencana Kegiatan
a.       Pembentukan Kelompok Kerja Kesehatan ( Pokjakes )
b.      Pelatihan Kader Pokjakes
c.       Mengadakan Musyawarah Masyarakat (RW 05, 06, 12 dan 14 Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang)
d.      Melakukan penyuluhan kesehatan tentang Hipertensi dan HIV AIDS.
e.       Melakukan penyuluhan cuci tangan dan gosok gigi ke sekolah dan lembaga pendidikan anak.
f.       Diadakan Tensi Gratis
g.      Mengadakan Pengobatan Gratis
h.      Mengadakan jalan santai
i.        Mengadakan senam jantung sehat



E. Sasaran
a.       Warga RW 05, 06, 12 dan 14 Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang
b.      Warga RW 05, 06, 12 dan 14 Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang yang tidak mengerti tentang penyakit hipertensi dan penyakit HIV AIDS.
c.       Warga RW 05, 06, 12 dan 14 Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang yang mempunyai keluhan penyakit menular ( ISPA, Flu, TBC dll )
d.      Anak-anak yang sekolah di daerah RW 05, 06, 12 dan 14 Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang.

F. Indikator Keberhasilan
a.                Terbentuknya Pokjakes dan kader sudah terlatih dan diadakan MMD di balai desa Suntenjya.
b.                Lingkungan RW 05, 06, 12 dan 14 Desa Suntenjaya dalam keadaan bersih dan masyarakat termotivasi untuk membuat lubang sampah pembuangan , pembuangan air limbah dalam keadaan baik.
c.                Terjadinya perubahan perilaku pada keluarga terhadap upaya pencegahan penyakit menular.
d.               Terpeliharanya kesehatan di lingkungan RW 05, 06, 12 dan 14 Deswa Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

G. Metode Penulisan
      Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah metode        Deskripsi

H. Sistematika Penulisan
DAFTAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I   PENDAHULUAN
BAB II  PENGKAJIAN KOMUNITAS
BAB III DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
BAB IV RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS
BAB  V IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA











DAFTAR LAMPIRAN
  1. Lampiran Peta
  2. Contoh Surat
  3. Daftar hadir mahasiswa
  4. Daftar hadir Pra Lokmin
  5. Daftar hadir Lokmin
  6. Daftar hadir jantung sehat
  7. Daftar hadir Jalan Santai
  8. Foto dokumentasi kegiatan
  9. Daftar hadir penyuluhan hipertensi dan HIV AIDS















BAB II
PENGKAJIAN KOMUNITAS

DRAF TABULASI DATA KOMUNITAS
Menurut data yang ada di RW 05, 06, 12 dan 14 Deswa Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2010 KK berjumlah 495 KK. Berdasarkan data yang kami peroleh sebanyak 486 KK, 9 KK tidak terdata dikarenakan tidak terdata dikarenakan tidak berada di wilayah binaan.
1.      Dimensi Lokasi
a.      Batasan Komunitas
1.      Batas wilayah
      Wilayah RW 05, 06, 12 dan 14 Deswa Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. berada kurang dari 1 km dari kantor Balai Desa Suntenjayai yang sebagai sentral dari penyelenggaraan pemerintahan desa, ditempuh dengan cara jalan kaki melewati jalan aspal sederhana dalam kondisi cukup baik, dengan jarak kurang lebih 1 km.
       Batas wilayah  RW 05, 06, 12 dan 14 Deswa Suntenjaya Kecamatan Lembang dimulai dari yang berbatasan dengan:
1.      Sebelah Selatan berbatasan dengan .............
2.      Sebelah Utara  berbatasan dengan .................
3.      Sebelah Timur  berbatasan dengan .....................
4.      Sebelah Barat berbatasan dengan ........................
2.       Karakteristik Batasan Wilayah
                 Karakteristik batasan wilayah RW 05, 06, 12 dan 14 Deswa Suntenjaya Kecamatan Lembang adalah dusun penduduk, hutan dan persawahan.
3.      Peta Wilayah
       Terlampir